Serie A musim 2024/2025 ditutup dengan cara yang sangat dramatis dan menguras emosi. Napoli berhasil mengamankan gelar juara mereka yang kedua dalam tiga musim terakhir, setelah melalui pertarungan intens yang berlangsung hingga menit-menit akhir pertandingan terakhir.
Tidak hanya menjadi momen penting bagi klub asal Naples tersebut, tetapi juga menjadi salah satu penutupan musim paling menegangkan dalam sejarah sepak bola Italia. Ketegangan yang terjadi sepanjang hari penentuan ini langsung mengingatkan penggemar pada beberapa perebutan gelar paling ikonik di Serie A di masa lalu, dan akan diulas SBOTOP lebih lanjut.
Akhir Musim yang Menegangkan di Naples dan Milan
Gelar Serie A musim ini ditentukan dalam waktu 45 menit terakhir yang penuh ketegangan. Napoli datang ke pertandingan terakhir dengan keunggulan tipis, hanya satu poin dari pesaing terdekat mereka, Inter Milan. Tekanan begitu besar, terutama ketika Inter sempat memimpin lebih dahulu dalam laga mereka, memberikan indikasi bahwa Scudetto mungkin akan berpindah tangan jika hasil di Naples tidak berubah.
Tambahan tekanan datang ketika Napoli kesulitan menembus pertahanan Cagliari di babak pertama, sedangkan Inter mencetak gol cepat melalui Stefan de Vrij. Ketika kiper Como, Pepe Reina, diganjar kartu merah di akhir babak pertama laga melawan Inter Milan, skenario gelar pun tampak semakin memihak kubu Milan. Namun, momen kebangkitan Napoli tiba tepat waktu. Dua gol penting dari rekrutan anyar musim panas — Scott McTominay dan Romelu Lukaku — mengubah jalannya pertandingan dan sekaligus menentukan arah gelar menuju Naples.
Gol spektakuler Scott McTominay melalui tendangan salto menjadi titik balik, disusul aksi Romelu Lukaku yang memanfaatkan ruang untuk mencetak gol khasnya. Stadio Diego Armando Maradona bergemuruh, dan saat peluit akhir dibunyikan, Napoli memastikan diri sebagai juara dengan cara yang akan dikenang sepanjang masa.
Dari Dominasi Hingga Ketegangan: Perbandingan dengan Scudetto 2022/2023
Ketika Napoli meraih Scudetto mereka pada musim 2022/2023, jalan menuju gelar jauh lebih mulus. Saat itu, mereka sudah memastikan gelar dengan lima pertandingan tersisa setelah bermain imbang 1-1 melawan Udinese.
Keberhasilan itu terasa lebih seperti perayaan panjang ketimbang drama, karena Napoli benar-benar mendominasi liga sejak awal musim. Namun, musim 2024/2025 menghadirkan tantangan yang jauh lebih kompleks. Dominasi tak lagi menjadi kata kunci, melainkan ketahanan mental dan kejelian taktik hingga detik terakhir kompetisi.
Scudetto AC Milan 2021/2022: Drama yang Masih Segar di Ingatan
Tak perlu menengok terlalu jauh ke belakang untuk menemukan persaingan gelar yang serupa. Musim 2021/2022 menjadi salah satu momen di mana Inter Milan juga harus menerima kenyataan pahit kehilangan gelar di hari terakhir.
AC Milan tampil konsisten hingga akhir musim dan mempertahankan keunggulan dua poin dengan cara yang meyakinkan. Mereka menang 3-0 atas Sassuolo, di mana Olivier Giroud menjadi bintang lapangan, sekaligus memupus harapan Inter Milan yang juga menang besar atas Sampdoria. Rivalitas sekota ini menambah bumbu persaingan yang membuat Serie A begitu menarik.
Musim Epik Inter Milan pada 2009/2010: Tahun Treble Bersejarah
Salah satu musim paling berkesan bagi Inter Milan terjadi pada 2009/2010, ketika mereka meraih treble: Liga Champions UEFA, Coppa Italia, dan Scudetto. Walaupun sempat unggul 14 poin dari AS Roma di pertengahan musim, tekanan datang di akhir ketika Mourinho mulai memprioritaskan Liga Champions UEFA. AS Roma sempat merebut puncak klasemen menjelang akhir musim, tetapi Inter berhasil bangkit dan mengamankan gelar di pekan terakhir lewat gol tunggal Diego Milito melawan Siena.
Musim itu menunjukkan bahwa pengalaman dan kedalaman skuad menjadi kunci saat tekanan memuncak. Bagi banyak pendukung Inter Milan, musim ini tetap menjadi puncak dari pencapaian klub, dan meskipun musim 2024/2025 berakhir mengecewakan, mereka masih memiliki sejarah yang membanggakan.
Kejutan Juventus 2001/2002: Kejatuhan Mendadak Inter Milan
Salah satu momen paling dramatis dalam sejarah penentuan Scudetto terjadi pada musim 2001/2002, ketika Inter Milan datang ke pekan terakhir sebagai pemuncak klasemen, unggul satu poin dari Juventus. Namun, kejutan besar terjadi ketika Inter tumbang dari Lazio dengan skor 4-2, dalam pertandingan yang penuh tekanan. Juventus memanfaatkan situasi tersebut dengan sempurna dan mengamankan kemenangan atas Udinese, yang sekaligus memastikan gelar bagi mereka.
AS Roma juga terlibat dalam persaingan, namun hasil imbang yang mereka dapatkan tidak cukup untuk mengubah situasi. Musim itu menjadi salah satu contoh terbaik bagaimana tekanan di hari terakhir bisa membalikkan segalanya. Inter Milan, yang di atas kertas hanya perlu menang, justru kehilangan konsentrasi dan membayar mahal dalam hitungan menit.
Scudetto Napoli 2025: Menyatukan Semangat, Strategi, dan Tekad
Gelar yang diraih Napoli musim ini merupakan gabungan dari berbagai faktor penting. Taktik Antonio Conte yang cermat, rekrutmen pemain yang tepat sasaran, dan mentalitas kuat dari para pemain menjadi kunci kesuksesan. Jika musim 2023 adalah tentang dominasi dan kontrol, maka musim 2025 menjadi pelajaran tentang ketahanan dan determinasi hingga menit terakhir. Kehadiran pemain-pemain seperti Scott McTominay dan Romelu Lukaku terbukti sangat krusial. Mereka tidak hanya memberikan kontribusi teknis, tetapi juga membawa semangat juang yang mencerminkan filosofi Antonio Conte. Dalam sepak bola, kemenangan di pertandingan terakhir tidak hanya soal taktik, tetapi juga keberanian dan keberanian itulah yang ditunjukkan Napoli di laga terakhir.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan
