Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

Ketimpangan Premier League: Fenomena Turunnya Tiga Tim Promosi dalam Dua Musim Beruntun

Premier League, sebagai liga sepak bola paling kompetitif di dunia, selalu menjanjikan cerita-cerita dramatis. Namun dalam dua musim terakhir, kisah dramatis itu justru datang dari sisi yang paling menyakitkan: degradasi. Selama dua musim berturut-turut, ketiga tim yang baru saja promosi langsung terlempar kembali ke divisi Championship pada akhir musim. Fenomena ini sangat jarang terjadi dalam sejarah panjang sepak bola Inggris, dan kini menjadi pertanda ada yang tak beres dalam sistem kompetisi antar divisi.

Pada musim 2023/2024, Luton Town, Sheffield United, dan Burnley gagal bertahan di Premier League. Kini, Southampton, Leicester City, dan Ipswich Town menjadi korban terbaru dari kerasnya persaingan di kasta tertinggi Inggris. Bahkan, degradasi mereka bahkan sudah dipastikan sebelum musim berakhir, memperlihatkan jurang yang semakin lebar antara tim-tim Championship dan para penghuni tetap Premier League. Berikut ulasan SBOTOP terkait ketimpangan yang dimaksud.

 

Sejarah yang Tidak Biasa: Tiga Tim Promosi Langsung Degradasi

Dalam lintasan sejarah sepak bola Inggris, sangat jarang ketiga tim promosi langsung kembali ke kasta kedua. Bahkan sebelum musim 1997/1998, tidak pernah ada satu pun musim di mana seluruh tim promosi langsung turun. Musim itu menjadi catatan sejarah pertama, namun fenomena tersebut tidak pernah terulang, sampai musim 2022/2023. Ketika itu, ketiga tim promosi semuanya gagal bertahan. Dan kini, tepatnya di musim 2024/2025, kejadian serupa kembali terulang.

Leeds United adalah salah satu tim legendaris Premier League
Leeds United mendapatkan promosi ke Premier League

Lebih dari sekadar angka, pola ini mencerminkan bahwa kesenjangan kualitas dan kesiapan antara divisi Championship dan Premier League semakin mengkhawatirkan. Statistik menunjukkan bahwa tim-tim promosi sekarang bukan hanya kalah bersaing, tetapi bahkan tidak mampu memberi perlawanan berarti. Southampton, misalnya, mencatatkan rekor degradasi tercepat sepanjang sejarah Premier League, sementara Leicester City dan Ipswich Town juga tersingkir dengan sisa empat pertandingan masih harus dimainkan. Jadi, akan menarik bagaimana tim promosi Championship nanti memainkan strategi demi bertahan.

 

Catatan Buruk yang Tak Terhindarkan

Musim ini menjadi catatan suram lainnya dalam buku rekor Premier League. Perkiraan jumlah total poin gabungan dari tiga tim yang terdegradasi hanya berkisar di angka 56, lebih rendah dari catatan terburuk sebelumnya yang dipegang oleh trio musim lalu. Sheffield United juga menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak dalam satu musim di era Premier League, yaitu 104 gol. Luton Town dan Burnley, sementara itu, hampir tidak pernah tampak meyakinkan sepanjang musim.

Tren ini bukan sekadar kebetulan. Dalam kurun 26 musim antara 1998 hingga 2023, memang sering terjadi dua dari tiga tim promosi langsung terdegradasi. Tapi tiga sekaligus? Hanya dua kali terjadi dalam lebih dari satu abad sejarah sepak bola Inggris, dan dua-duanya baru saja terjadi dalam dua musim terakhir. Ini bukan hanya statistik, tapi sinyal alarm bagi struktur kompetisi itu sendiri yang menunjukkan ketimpangan antara klub yang sudah mapan dan tidak.

 

Pembanding dari Liga-Liga Eropa Lain

Ketika menengok ke liga-liga top Eropa lainnya, seperti La Liga (Spanyol), Serie A (Italia), Ligue 1 (Prancis), dan Bundesliga (Jerman), kasus serupa nyaris tidak ditemukan. Di Spanyol dan Italia, hanya terjadi satu kali sepanjang sejarah. Di Jerman, kejadian serupa lebih sering, namun mayoritas terjadi di era ketika sistem promosi-degradasi masih berbeda. Perbedaan paling mencolok terletak pada sistem dukungan dan struktur finansial klub.

Liga Inggris memang memiliki sistem parachute payment untuk membantu klub-klub yang terdegradasi, tetapi bantuan tersebut belum tentu efektif dalam membantu klub promosi bertahan di Premier League. Di sisi lain, klub-klub papan atas Premier League mendapatkan pemasukan yang jauh lebih besar dari hak siar dan sponsor, sehingga menciptakan ketimpangan sumber daya yang makin sulit dijembatani.

 

Mengapa Klub Promosi Semakin Sulit Bertahan?

Ada beberapa faktor yang memperburuk peluang klub promosi bertahan di Premier League. Pertama adalah perbedaan kualitas skuad. Klub-klub promosi sering kali tidak memiliki dana untuk membeli pemain kelas atas, sementara pemain mereka yang bersinar di Championship belum tentu bisa bersaing di Premier League.

Kedua, minimnya pengalaman. Bermain di Premier League membutuhkan lebih dari sekadar kualitas teknis. Pengalaman menghadapi tekanan, adaptasi terhadap intensitas tinggi, dan ketahanan mental merupakan faktor penting yang kerap kurang dimiliki klub promosi.

Ketiga, manajemen dan perencanaan jangka panjang. Banyak klub promosi terjebak dalam euforia kenaikan kasta dan membuat keputusan-keputusan transfer yang tidak tepat. Mereka kerap mempertaruhkan dana besar untuk pemain yang belum teruji atau tidak cocok dengan gaya bermain di kasta tertinggi.

 

Bagaimana dengan Harapan di Musim Mendatang?

Meskipun situasi tampak suram, harapan tetap ada. Leeds United dan Burnley sudah memastikan promosi kembali ke Premier League, dan Sunderland akhirnya menyusul melalui babak play-off setelah mengalahkan Sheffield United. Ketiganya memiliki pengalaman bermain di kasta tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, dan bahkan sempat menembus 10 besar klasemen. Hal ini memberi sedikit optimisme bahwa mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan musim depan. Mereka telah belajar dari kegagalan sebelumnya dan mungkin bisa merancang pendekatan yang lebih strategis, baik dari sisi perekrutan pemain maupun taktik permainan.

   

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung