Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

Musim Terburuk Manchester United di Premier League: Mengungkap Masalah yang Membelit The Red Devils

Manchester United kini tengah menghadapi musim Premier League terburuk dalam sejarah klub. Rekor 15 kekalahan di liga sudah tercatat, menghancurkan angka 14 kekalahan yang sebelumnya tercatat pada musim lalu. Kemenangan Wolverhampton Wanderers di Old Trafford menambah luka, dengan satu gol indah Pablo Sarabia dari tendangan bebas yang mengonfirmasi kekecewaan lebih lanjut bagi para penggemar The Red Devils.

Musim ini, meskipun ada harapan setelah kemenangan dramatis tim di Liga Europa, kenyataan pahit di liga domestik semakin menyakitkan. Dengan hanya 38 poin dari 33 pertandingan, Manchester United dipastikan akan meraih jumlah poin terendah dalam sejarah Premier League mereka, dan kemungkinan besar akan finis di luar posisi enam besar untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Dalam 35 tahun terakhir, posisi terburuk mereka adalah peringkat ke-13 pada 1990, yang terjadi pada musim keempat Sir Alex Ferguson menangani tim, dan akan diulas SBOTOP lebih lanjut.

 

PASCA SIR ALEX FEGUSIN: PERJALANAN TANPA ARAH

Sejak Sir Alex Ferguson mengundurkan diri pada 2013, Manchester United seolah kehilangan arah. Meski telah mengganti pelatih-pelatih berpengalaman seperti Louis van Gaal, José Mourinho, Erik ten Hag, dan kini Ruben Amorim, klub ini masih gagal mencapai kesuksesan yang pernah mereka nikmati di bawah kepemimpinan Ferguson. Para pelatih tersebut, meskipun memiliki rekam jejak yang mengesankan di klub-klub sebelumnya, belum mampu membawa United kembali ke jalur kemenangan yang konsisten.

Ruben Amorim gagal mengangkat performa timnya di Premier League
Ruben Amorim tangani salah satu klub besar di Premier League

Dalam sepuluh musim terakhir, Manchester United hanya merasakan dua kali gelar Liga Europa dan Piala FA, yang lebih sering diraih oleh Mourinho dan Ten Hag. Bahkan tiket menuju Liga Champions kini menjadi barang langka bagi klub sebesar Manchester United. Dalam periode yang sama, mereka hanya enam kali tampil di kompetisi elit Eropa ini, dan satu di antaranya diraih setelah memenangkan Liga Europa pada 2017. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya United kembali menjadi kekuatan dominan di Premier League.

 

KRISIS MANAJERIAL DAN KEUANGAN JADI PENGHALANG UTAMA

Bukan hanya masalah performa di lapangan yang menjadi perhatian utama, tetapi juga krisis manajerial yang berlangsung cukup lama. Struktur manajemen klub yang tidak jelas menjadi salah satu penyebab kegagalan ini. Mantan pemain seperti Raphael Varane menyebutkan bahwa tidak ada metodologi yang konsisten dalam menangani masalah klub, mulai dari perekrutan pemain hingga cara tim bermain. Ini menciptakan kekacauan di dalam klub dan kesulitan dalam menjalankan visi jangka panjang.

Lebih parah lagi, masalah finansial juga turut memengaruhi langkah-langkah Manchester United. Utang yang ditanggung oleh klub selama era kepemilikan keluarga Glazer menjadi beban berat yang membatasi ruang gerak mereka di pasar transfer. Bahkan dengan adanya investasi dari Sir Jim Ratcliffe, yang membeli 28 persen saham klub pada akhir 2023, keadaan finansial United tidak kunjung membaik. Keluarga Glazer terus mempertahankan kontrol mereka atas klub meskipun situasi semakin sulit, dengan utang yang menggunung mencapai 1 miliar poundsterling.

 

BEBAN KEUANGAN DAN STRATEGI TRANSFER YANG BURUK

Masalah keuangan ini semakin diperburuk dengan keputusan klub yang sering membeli pemain dengan harga mahal namun gagal memenuhi ekspektasi. Pemain-pemain seperti Antony, Jadon Sancho, dan Marcus Rashford telah menjadi sorotan, di mana beberapa di antaranya terpaksa dipinjamkan ke klub lain untuk mengurangi beban gaji. Sebaliknya, pemain-pemain seperti Scott McTominay dan Anthony Elanga yang tampil cukup baik malah terpaksa dijual karena kesulitan keuangan klub.

Selain itu, utang yang besar ini memengaruhi kemampuan United dalam memperbaiki infrastruktur dan fasilitas klub. Dengan biaya bunga yang mencapai miliaran rupiah setiap bulan, manuver klub di pasar transfer semakin terbatas. Di tengah semua masalah ini, para penggemar Manchester United berharap agar ada perubahan signifikan di masa depan, terutama dengan adanya tawaran dari Sheikh Jassim yang berniat membeli klub ini dengan uang tunai, tanpa melibatkan utang.

 

APA YANG BISA DILAKUKAN?

Menghadapi krisis yang lebih dalam dari sekadar masalah performa tim, Manchester United membutuhkan perubahan drastis, baik di dalam maupun di luar lapangan. Untuk kembali ke jalur kemenangan, klub harus memperbaiki struktur manajerial mereka, serta memiliki visi yang jelas tentang bagaimana mereka ingin berkompetisi di level tertinggi. Hal ini termasuk mencari pelatih yang tepat dan memastikan bahwa setiap keputusan diambil dengan pendekatan yang lebih terstruktur.

Selain itu, masalah keuangan yang mendalam harus segera diselesaikan. Dengan klub yang terus berutang dan mengandalkan peminjaman pemain untuk mengurangi beban, sebuah solusi jangka panjang diperlukan agar Manchester United bisa kembali berkompetisi di level tertinggi, bukan hanya di Liga Europa, tetapi juga di Liga Champions.Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan Manchester United dengan pasti, namun yang jelas mereka harus segera bertindak untuk memperbaiki keadaan. Jika Ruben Amorim dapat mengubah nasib United, mengikuti jejak Sir Alex Ferguson dan Mourinho yang pernah menjuarai Liga Europa, maka mungkin ada harapan bagi Setan Merah untuk kembali bersinar. Namun jika keadaan terus memburuk, mungkin sudah saatnya bagi United untuk mencari pemilik baru yang lebih kuat, yang bisa membawa klub ini keluar dari krisis yang lebih besar di masa depan.

   

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung