Musim ini, divisi Championship Inggris menyuguhkan drama dan ketegangan yang tiada duanya. Dengan hanya beberapa pertandingan tersisa, tiga klub raksasa tengah bersaing sengit untuk mendapatkan dua tempat otomatis promosi ke Premier League, liga paling bergengsi di dunia sepak bola. Leeds United, Burnley, dan Sheffield United hanya dipisahkan oleh dua poin. Persaingan ini bukan sekadar tentang prestise, tetapi juga potensi pendapatan ratusan juta dolar yang menanti di kasta tertinggi.
Promosi ke Premier League berarti lonjakan pendapatan dari hak siar, penjualan tiket, dan peluang komersial yang sangat besar. Diperkirakan setiap klub yang berhasil naik kelas bisa meraup tambahan pendapatan hingga $180 juta dalam satu musim saja — jumlah yang bisa meningkat pesat jika mereka berhasil bertahan di Premier League lebih dari satu musim.
Dua dari tiga tim akan langsung naik kelas, sedangkan satu tim harus menghadapi risiko melalui babak playoff. Playoff sering kali jadi mimpi buruk bagi tim-tim yang gagal menjaga konsistensi, karena satu kesalahan kecil bisa menggagalkan seluruh musim yang telah dibangun dengan kerja keras. Berikut SBOTOP telaah masing-masing tim yang sedang bersaing ketat dalam perebutan tiket emas ke Premier League:
LEEDS UNITED
Pemuncak Klasemen dengan Catatan Tak Stabil
Leeds United saat ini memimpin klasemen divisi Championship dengan 85 poin. Klub ini membawa sejarah panjang sebagai juara Inggris tiga kali dan saat ini dimiliki oleh grup investasi asal San Francisco, 49ers Enterprises, yang juga memiliki saham di tim NFL San Francisco 49ers. Selain itu, Red Bull, yang dikenal aktif dalam industri olahraga, juga baru-baru ini mengakuisisi sebagian saham di klub ini.
Namun, Leeds United dikenal sebagai tim yang kerap tergelincir di akhir musim. Musim lalu, mereka juga gagal menjaga posisi promosi otomatis dan akhirnya harus melalui jalur playoff, yang berakhir dengan kekalahan. Dalam enam percobaan sebelumnya di playoff, Leeds United belum pernah berhasil meraih promosi — statistik yang menjadi momok tersendiri bagi para pendukungnya.
Performa Leeds United akhir-akhir ini menunjukkan gejala serupa. Dalam tujuh laga terakhir, mereka hanya menang dua kali, memperlihatkan penurunan performa yang bisa mengancam posisi mereka jika tidak segera bangkit.
BURNLEY
Kekuatan Bertahan yang Mengerikan
Juga dengan 85 poin, Burnley saat ini berada di posisi kedua klasemen divisi Championship. Klub ini dikenal sebagai salah satu tim paling disiplin dalam bertahan musim ini, dengan 29 clean sheet dari 41 pertandingan — termasuk rekor impresif tidak kebobolan dalam 12 pertandingan beruntun.
Burnley berada di bawah kepemilikan ALK Capital, grup investasi asal Amerika Serikat yang dipimpin oleh Alan Pace. Klub ini juga memiliki daya tarik tersendiri dengan hadirnya mantan bintang NFL, J.J. Watt, sebagai salah satu pemegang saham.
Setelah sempat ditangani oleh Vincent Kompany yang kini menukangi Bayern Munich, posisi pelatih kini dipegang oleh Scott Parker. Di bawah arahannya, Burnley tampil solid meskipun hasil imbang terlalu sering terjadi. Mereka sudah mencatatkan 16 kali imbang musim ini — jumlah yang berpotensi menggagalkan promosi otomatis jika tren ini berlanjut.
Pertandingan kunci mereka akan berlangsung pada 21 April melawan Sheffield United, laga yang kemungkinan besar akan menentukan nasib kedua tim dalam perburuan promosi.
SHEFFIELD UNITED
Penuh Gejolak di Tengah Perubahan
Berada di peringkat ketiga dengan 83 poin, Sheffield United memulai musim ini dengan kondisi kurang ideal. Mereka dijatuhi pengurangan dua poin akibat pelanggaran finansial yang dilakukan musim lalu. Meski demikian, mereka sempat memimpin klasemen beberapa pekan lalu sebelum dua kekalahan beruntun melawan Oxford United dan Millwall membuat posisi mereka tergelincir.
Sheffield United baru saja mengalami pergantian kepemilikan. Kini berada di bawah kontrol COH Sports, konsorsium asal Amerika yang dipimpin oleh Steven Rosen dan Helmy Eltoukhy. Perubahan ini menandai akhir dari era kepemilikan Pangeran Abdullah dari Arab Saudi yang berlangsung selama lima tahun.
Kekalahan beruntun ini menjadi pukulan berat bagi tim yang semula tampak solid. Dengan hanya tersisa lima pertandingan, mereka kini harus memenangkan hampir semua laga jika ingin menghindari playoff dan memastikan promosi otomatis.
ANCAMAN DARI BELAKANG, PEREBUTAN TIKET PLAYOFF
Jika salah satu dari tiga tim teratas gagal mengamankan dua tempat promosi langsung, maka mereka harus bersaing melalui sistem playoff — bersama tiga tim lain dari peringkat keempat hingga keenam.
Sunderland, yang terakhir kali bermain di Liga Premier pada 2017, sudah mengunci satu tempat di playoff. Dua posisi lainnya saat ini ditempati oleh Bristol City dan Coventry City, sementara Middlesbrough masih mengintai di peringkat ketujuh, hanya terpaut dua poin.
Playoff selalu menjadi pertaruhan besar. Format ini memberi kesempatan bagi tim-tim yang tidak terlalu konsisten sepanjang musim untuk mencuri satu tiket terakhir ke Premier League, membuatnya menjadi medan tempur paling brutal di sepak bola Inggris.
PREDIKSI DATA SUPERKOMPUTER
Menurut proyeksi dari superkomputer Opta, Leeds United kini kembali menjadi favorit untuk promosi otomatis setelah meraih kemenangan penting atas Middlesbrough. Peluang mereka naik langsung kini berada di angka 90,8%. Burnley masih memiliki peluang besar dengan proyeksi sebesar 79,8%, meski hasil imbang terakhir melawan Derby County sempat mengurangi kepercayaan publik. Sebaliknya, peluang Sheffield United kini menurun drastis menjadi 29,4% usai kekalahan beruntun yang menyakitkan.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan